Ketaatan Kunci Keberhasilan Kepemimpinan Rohani

0
866

2 Tawarikh 14:13-17

Ada banyak buku yang  darinya kita dapat belajar kiat-kiat kepemimpinan rohani dengan label sukses dan berhasil, efektif dan efesien, sistematik dan metodik, dan sebagainya.  Namun saya punya pendapat bahwa belajar langsung dari Alkitab buku manual kepemimpinan utama adalah yang terbaik.  Buku-buku itu adalah untuk melengkapi dan memberi wawasan bagi kontekstualisasi penerapan masa kini.  Namun juga tetap tidak bisa asal sekedar diikuti.  Tetap harus memilah dan memilih yang interpretasi biblical responsibility-nya tepat.

Alkitab adalah tempat kita untuk mendulang banyak mutiara berharga dari kepemimpinan rohani dengan landasan doktrinal yang tepat, biblis dan praktis.  Teks ini secara sederhana namun jelas mengajar mengenai ketaatan sebagai bagian dari apa yang disebut dengan kepemimpinan rohani.

Pertama, kunci keberhasilan kepemimpinan adalah ketaatan kepada Tuhan dan Firman-Nya (14-15).
Seorang hamba Tuhan menulis berkaitan dengan kebenaran ini, “David was a well-trained warrior, a strategist. Yet, we find that David’s dependence on God to direct his efforts was very great. In fact, after he won the first battle, he went right back to inquire again. This is the most important lesson we can learn from this story. God told David to attack, but only after he heard the marching in the balsam trees.”

Taat bukan berarti kita selalu suka atau selalu senang. Tetapi bagaimanapun kita tidak suka kita mau lakukan karena Tuhan menghendaki demikian. Meskipun kita merasa mampu tetapi mau belajar rendah hati untuk menaati. Meskipun kita enggan tetapi kita rela untuk melakukan. Walaupun tidak sesuai dengan kemauan manusiawi kita tetapi ketika kita memandang Tuhan kita akan taat. Ketaatan menjadikan kita menyukai apa yang Tuhan suka dan menyenangi apa yang Tuhan senangi meskipun sebenarnya (karena natur keberdosaan) kita tidak senangi. Ketaatan adalah hal yang mutlak Tuhan tuntut dalam kehidupan kita baik kita suka atau tidak suka, baik kita tinggi atau rendah, kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, kuat atau lemah, dst.

Kedua, dengan ketaatan Daud menanamkan nilai2 kekal dalam diri orang lain (16)
Daud memimpin banyak orang. Dan dengan taat kepada Allah dalam situasi itu ia telah menanamkan nilai-nilai moral yang mulia: bagaimana belajar taat kepada firman dan menurut apa yang dikehendaki Tuhan. Gereja Tuhan tidak akan pernah dipenuhi oleh anak2, remaja, pemuda, orang dewasa atau lanjut usia yang taat, setia, mengasihi Tuhan dengan benar dan sungguh2 mendukung pekerjaan Tuhan apabila para pemimpinnya tidak terlebih dahulu menunjukkan kesungguhan, kemauan, semangat untuk belajar taat terhadap apa yang Tuhan kehendaki.

Why kerajaan Israel hancur2an? Karena para pemimpin/raja tidak lagi mau taat kepada Tuhan dan firman-Nya yang disampaikan melalui para nabi: Salomo – masa tuanya menyedihkan. Ketidaktaatannya menyebabkan Israel terpecah 2. Keluarganya juga hancur2an. Ahab – menyebabkan Israel menyembah patung anak lembu emas. Dan banyak kisah ketidaktaatan dalam sejarah kerajaan Israel maupun kerajaan Yehuda yang akibatnya adalah pembuangan (Israel – ke Asyur dan tidak lagi pernah kembali; Yehuda – ke Babel selama 70 tahun). Jadi kita melihat prinsip yang sangat penting yang harus selalu kita ingat dan pegang teguh dalam kepemimpinan rohani: ketika hidup kita tidak sungguh2 mencari dan menaati kebenaran FT maka yang terjadi adalah malapetaka; bukan saja hanya dalam pelayanan kita tetapi juga dalam kehidupan keseharian kita.

Ketiga, ketaatan akan mempermuliakan hidup kita (17)
Bila kita mau belajar taat: Tuhan akan mempercayakan kita kekuatan demi kekuatan, penyertaan demi penyertaan, pemeliharaan demi pemeliharaan, semangat demi semangat dan kemenangan demi kemenagan di dalam mengadapi tantangan demi tantangan didalam pelayanan dan hidup kita sehari2; bahkan, Tuhan akan mempercayakan kepada kita kepercayaan yang lebih besar yang akan memuliakan nama-Nya. Kita akan melihat bagaimana pekerjaan Tuhan akan terus maju, kita akan melihat bahwa SDM di dalam gereja tidak akan pernah habis, didalam keyakinan kita akan melihat generasi kita yang akan datang menjadi generasi yang mencintai Tuhan.

 

Penutup 
Maukah kita dibentuk menjadi pemimpin2 yang taat?
Kita akan segera memasuki era kemajelisan gerejawi…..apa bisa????  Biq question mark bagi saya. Namun jika hati kita benar-benar tertuju kepada Tuhan dan firman-Nya dan ketaatan kepada-Nya karena motivasi yang murni mendasarinya silakan Sdr/I melangkah. Mari kita melangkah dalam ketaatan. Amin!

 

Oleh Pdt. Yarman Halawa

Dikutip dari : https://gracia4christ.wordpress.com/2009/10/30/ketaatan-kunci-keberhasilan-kepemimpinan-rohani-2-tawarikh-1413-17-oleh-pdt-yarman-halawa/

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here