1 Timotius 4 : 12-16
Awal bulan ini, Indonesia telah memilih Regina untuk menang dalam Indonesian Idol tahun ini. Regina dan Sean telah bersaing untuk mendapatkan predikat Indonesian Idol 2012. Keduanya memiliki kualitas yang baik, bahkan ketiga juri pun sudah memprediksi bahwa mereka berdualah yang akan masuk ke dalam Grand Final Indonesian Idol. Di balik kesuksesan mereka, kita dapat mempelajari beberapa hal.
Grand Finalis pertama, Regina adalah seorang kontestan yang sebenarnya sudah mengikuti audisi Indonesian Idol sejak musim pertamanya. Namun sampai musim keenam, dia tidak lolos audisi. Ketidaklolosannya ini tidak membuatnya patah semangat. Akhirnya di Indonesian Idol musim ketujuh, untuk pertamakalinya Regina mendapat golden tiket, bahkan bisa menjadi jawara Indonesian Idol 2012. yang tidak mudah patah untuk mencapai impiannya dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Grand Finalis kedua adalah seorang remaja belia berumur 16 tahun yakni Sean. Di usia mudanya, ia bukan seorang grand finalis yang dapat diremehkan. Sejak penampilan pertamanya di audisi, Sean sudah memikat hati juri. Tidak hanya bernanyi, dia juga bertalenta memainkan alat musik. Tidak salah jika dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah musiknya di luar negeri. Banyak orang yang tidak menyangka dia masih berumur 16 tahun, dan tercatat bahwa Sean adalah kontestan Indonesian idol termuda. Di masa mudanya, ia sudah menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai seorang penyanyi profesional.
Apa yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan di dalam kehidupan kita adalah sebaliknya dari Sean. Kita masih ragu dan takut untuk mengembangkan diri kita secara maksimal. Kita seringkali masih ‘merendah’ dari kemampuan orang lain yang lebih tua daripada kita. Kita belum PEDE dan masih minder. Biasanya sikap ini timbul dari diri kita sendiri. Akibatnya kita tidak mau menunjukkan kemampuan kita pada orang lain dan lingkungan kita. Akhirnya lingkungan menganggap kita tidak bisa apa-apa, padahal sebenarnya kita mampu, namun pikiran kita yang membuatnya tidak mampu.
Bagaimana dengan Alkitab?
Bacaan Alkitab kita pada pagi hari ini menceritakan mengenai Timotius. Timotius adalah salah seorang ‘asisten’ Paulus dalam pelayanan Paulus memberitakan Injil. Ia masih berusia muda. Usianya ini tidak menghalangi Timotius untuk menjadi seorang pelayan Tuhan yang cakap. Perikop yang kit abaca hari ini adalah sebuah nasihat Paulus kepada Timotius. Timotius diingatkan agar dia tidak merendahkan diri karena usianya. Malahan melalui usianya itu, Paulus menasihati Timotius agar dia menjadi teladan bagi semua orang (4:12). Teladan yang diberikannya tidak hanya sekadar teladan dalam hal rohaniah saja, tetapi Timotius diajak untuk mengembangkan dan mempergunakan karunia yang ada dalam dirinya (4:14)
Kisah tokoh muda di dalam Alkitab tidak hanya ada di dalam diri Timotius. Perjanjian Lama pernah mencatat mengenai kisah Daniel. Sudah kita ketahui bersama bahwa Daniel merupakan salah seorang yang taat pada Tuhan, tekun dalam belajar Firman Tuhan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, Daniel juga adalah seorang muda yang berhikmat, berpengetahuan luas, cerdas dan juga cakap dalam bekerja. Hal ini dapat kita lihat ketika Daniel mampu mengartikan mimpi Raja Nebukadnezar.
Peran anak muda di dalam Alkitab ternyata cukup banyak dan berperan besar. Kisah-kisah di dalam Alkitab ingin menunjukkan bahwa anak muda bukanlah kaum yang direndahkan. Anak-anak muda juga memiliki andil penting dalam menyatakan karya Allah. Anak muda juga memiliki kualitas yang sama baiknya dengan orang-orang tua.
Bukan hanya itu saja, anak muda adalah harapan masa depan bagi orang tua. Suatu kebanggaan bagi orangtua yang memiliki anak muda yang berprestasi. Betul tidak? Misalnya banyak sekali orangtua yang merasa bangga terhadap anak-anaknya ketika diumumkan bahwa anak mereka lolos ke perguruan tinggi negeri melalui SNMPTN.
Hal tersebut juga pernah diungkapkan oleh Pemazmur dalam Mazmur 127. Pemazmur mengungkapkan bahwa orang-orang tua sangat bangga untuk membawa anak-anaknya ke tengah-tengah masyarakat. Anak-anak muda menjadi harapan besar bagi mereka. Dikatakan pemazmur bahwa anak-anak muda seperti anak-anak panah yang ada di tangan pahlawan (127:4).
Mengapa bisa demikian? Pahlawan tanpa anak-anak panah tidak dapat menang melawan musuh-musuhnya. Jangankan musuh, untuk melawannya saja belum tentu bisa karena pada zaman pemazmur, anak panah merupakan senjata utama ketika mereka berperang, bukan seperti sekarang yang sudah memakai senjata-senjata canggih. Kalau pemazmur hidup di zaman ini, mungkin saja bisa diibaratkan anak muda seperti nuklir. Tidak masalah mau pakai apa, tetapi yang pasti pemazmur ingin mengungkapkan bahwa harapan orang tua ada di anak-anak. Melalui anak-anak muda, mereka bisa menang.
Bagaimana dengan kita?
Timotius dan Daniel sebagai tokoh muda yang berkualitas, ditambah dengan cerita pemazmur mengenai posisi anak muda sebagai harapan terbesar orangtua membuat kita semua seharusnya merenungkan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah memberikan, mengembangkan diri kita secara maksmimal? Apakah kita sudah menjadi orang muda yang berkualitas yang menjadi harapan bagi orangtua kita?
Ada beberapa cara untuk menjadi anak muda yang berkualitas di hadapan Tuhan. Saya pernah mendapatkan dari sebuah pembinaan di gereja saya dan saat ini saya ingin membagikan kepada teman-teman semua mengenai anak panah. Seperti pemazmur tadi, anak muda yang berkualitas diibaratkan sebagai anak panah. Anak panah yang bagaimana? Anak panah terdiri dari 3 bagian yakni mata panah, batang panah dan buluh panah.
- Mata panah biasanya dibuat dari besi, kaca, batu atau benda keras lainnya. Fungsi mata panah adalah untuk melindungi batang panah. Perannya sangat penting dalam sebuah anak panah. Jika mata panah yang dibuat tidak kuat, maka anak panah akan hancur. Mata panah adalah bagian yang tajam dari anak panah, yang memungkinkan anak panah bisa menyakiti dan memanah sebuah target. Sifatnya yang tajam ini harus seperti otak dan pengetahuan kita. Saat ini semua orang dituntut untuk bisa bersaing di dunia ini, dan salah satu modalnya dengan knowledge yang baik kita bisa melewati segala tantangan dan hambatan di dunia. Knowledge yang tajam bisa menjatuhkan hambatan yang menyelimuti diri kita. Apa saja knowledge itu? Kecerdasan, baik kecerdasan intelegent maupun spiritual dan emosi, pengetahuan luas, konsentrasi yang baik, tanggung jawab dan juga kecerdasan untuk menggunakan waktu. Dengan memiliki knowledge yang baik, kita dapat menjadi kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitar kita.
- Batang panah adalah bagian anak panah yang terbuat dari kayu. Sifat anak panah yang baik adalah cukup kaku tetapi juga cukup lentur. Cukup kaku agar dapat memanah dengan kuat, cukup lentur agar dapat diarahkan dengan mudah. Tak kalah pentingnya dengan mata panah, sifat batang panah adalah mengkombinasikan antara kaku dan lentur. Sifat ini harus ada di dalam hati kita. Kita harus kaku artinya kuat untuk dalam menaati Firman dan kehendak Allah serta memiliki karakter Kristus, tetapi di lain sisi kita juga harus memiliki hati yang lentur, yang tidak keras dalam menghadapi kekurangan-kekurangan yang ada di dalam dunia ini agar kita bisa diterima di tengah dunia. Apa gunanya kita menjadi saksi Kristus jika kita tidak diterima di tengah dunia, tidak bisa menjadi berkat di tengah dunia? Tuhan Yesus juga tidak menolak ritual-ritual yang ada di dunia, tetapi Ia tetap hidup seturut kehendak Tuhan. Tanggung jawab kita untuk mengkombinasikannya dengan baik antara kekakuan hati kita dan juga kelenturannya.
- Buluh panah berfungsi untuk mengarahkan anak panah. Ia berfungsi untuk menstabilkan anak panah ketika sedang dipanah oleh pemanah. Anak muda juga harus memiliki sifat seperti buluh panah, memiliki arah yang jelas dan kuat. Kita harus memiliki visi yang kuat dan menjadi dasar dalam kehidupan kita. Visi dan tujuan hidup kita kuat dan jelas akan membantu kita dalam melewati berbagai tantangan yang ada dalam hidup. Visi hidup kita yang jelas akan menstabilkan kita jika ada godaan yang datang kepada kita. Visi hidup kita dapat kita dasarkan pada kemampuan dan potensi yang Tuhan berikan kepada kita. Jika kita memang mampu menjadi seorang dokter, mengapa kita harus memiliki tujuan untuk menjadi insinyur? Arahakan visi kita sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, sesuai karunia yang Tuhan beri. Kita ingat kembali pada nasihat Paulus ke Timotius untuk mengembangkan karunianya secara baik.
Dengan memiliki kualitas-kualitas seperti anak panah yakni knowledge, hati yang kaku dan lentur serta arah yang jelas, maka itulah kunci menjadi anak muda yang berkualitas, yang berprestasi dan menjadi harapan besar bagi dunia. Menjadi anak panah yang baik tidak hanya bisa melewati berbagai rintangan, tetapi juga membuat sang pemanah gembira. Siapakah pemanah kita? Tuhan sendiri. Kita bisa melihat dalam amanat agungnya kepada murid-muridNya, bahwa Tuhanlah yang telah mengutus kita ke tengah dunia, Dia-lah yang sudah memanahkan anak-anak panahNya ke tengah dunia.
Aplikasi
Menjadi anak muda yang berkualitas bukanlah hal yang perlu ditakuti lagi. Yang muda yang berkualitas harus menjadi keberanian kita dan juga identitas kita sebagai anak-anak muda di bawah panji Kristus. Kualitas itu bisa kita dapatkan dengan memiliki knowledge yang kuat, hati yang kaku dan lentur serta arah yang jelas. Simak salah satu cerita berikut ini,
“Anak ini sudah belajar mengenai programming computer sejak umurnya 10 tahun. Dia terus mengembangkan bakatnya dan minatnya. Dia tahu bahwa banyak orang yang lebih tua dari padanya juga pintar untuk mebuat program-program yang lebih bagus. Namun, keadaannya itu tidak mematahkan semangatnya. Setelah masuk universitas terkenal di AS, Harvard, dengan semangatnya dan mengembangkan karyanya dengan maksimal, dia berhasil membuat sebuah program pertemanan yang memuat identitas dari setiap orang yang ada di asrama tersebut. Program ini sempat ditutup oleh kampusnya karena popularitasnya melebihi situs kampus mereka. Hal ini bukan menjadi halangan bagi si muda yang satu ini. Orang muda ini terus mencari cara sampai akhirnya program ini menjadi situs jejaring sosial pertemanan yang paling terkenal di dunia saat ini, Facebook. Mark Zuckerberg, dalam usianya yang muda menjadi salah seorang sukses di dunia karena ia terus mengembangkan karyanya dan kemampuannya untuk mencapai kualitas terbaiknya.”
dikutip dari : https://hizkiaanugrah.wordpress.com/2012/07/22/yang-muda-yang-berkualitas/