TUHAN YESUS MENGUBAHKAN KEKALAHAN MENJADI KEMENANGAN, KEGAGALAN MENJADI KEBERHASILAN

0
1993

Pembacaan Alkitab : Yohanes 21 : 1 – 19

Ketika Tuhan Yesus disalibkan dan mati di bukit Golgota, dan jasad-Nya dimasukan ke dalam kubur, dalam pandangan manusia, Tuhan Yesus adalah Seorang Pemimpin yang gagal dan kalah, karena mati dalam kehinaan. Sementara iblis dan semua manusia yang menjadi alatnya, yaitu para pemimpin agama Yahudi yang sangat membenci dan iri hati terhadap Tuhan Yesus, dan juga para penguasa kekaisaran Romawi, mereka semua merasa menang. Tetapi pada hari yang ketiga, Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati, Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia sanggup mengubahkan “kekalahan” menjadi kemenangan, “kegagalan” menjadi keberhasilan.

Itu sebabnya inilah deklarasi kemenangan kita di dalam Kristus 1 Korintus 15 : 57 – 58 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang paling populer dari semua murid-murid yang lain, dia termasuk murid yang dekat dengan Tuhan Yesus (ring satu). Bersama dengan Yakobus dan Yohanes mereka selalu berada bersama-sama dengan Tuhan Yesus, mereka juga mengalami pengalaman supranatural yang tidak dialami murid-murid yang lain, yaitu menyaksikan transfigurasi (perubahan wujud) dari Tuhan Yesus, dimana Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya dalam kemuliaan-Nya, bersama dengan Musa dan Elia.

Petrus adalah seorang murid Tuhan Yesus yang sangat percaya diri, terkadang menggunakan kekuatannya sendiri, perkataannya selalu memberi kesan bahwa dia adalah seorang yang paling beriman dan berani, tetapi dibalik itu Petrus adalah seorang yang arogan Matius 26 : 31 – 35; 69 – 75 (baca) Ketika Tuhan Yesus ditangkap dan dihadapkan ke Mahkama Agama, Petrus kalah dan gagal, karena dia menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali.

Alkitab kita menjelaskan bahwa ternyata sesudah Pentakosta, Petrus yang sama ini, menjadi rasul yang dipakai Tuhan secara supranatural, ia memberitakan Tuhan Yesus dengan berani dan berkobar-kobar, mujizat-mujizat supranatural menyertai pelayannnya, bahkan orang-orang sakit yang terkena bayangannya saja menjadi sembuh. Gereja mula-mula lahir ketika tiga ribu orang bertobat kemudian bertambah lima ribu orang, semua itu diawali dengan khotbah dari rasul Petrus yang penuh urapan. Petrus yang dulunya kalah dan gagal, diubahkan menjadi seorang yang menang dan berhasil. Mengapa hal itu bisa terjadi? Pemulihan Petrus dimulai dari Yohanes 21 : 1 – 19

Ayat 3 Petrus memiliki karisma dan pengaruh yang besar diantara murid-murid yang lain, itu sebabnya ketika Petrus memutuskan untuk kembali lagi kepada kehidupan yang lama yaitu menangkap ikan, murid-murid yang lain pun ikut bersama-sama dia. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus menjadi seorang yang memberi pengaruh yang baik dan positif bagi orang lain, dalam hal perkataan maupun sikap, supaya orang lainpun dapat mengikuti hal-hal yang baik dan positif melalui hidup kita. Jangan sebaliknya, memberi pengaruh yang negatif, membuat orang mundur dari Tuhan dan Gereja!

Sepanjang malam mereka sudah berusaha menangkap ikan, namun mereka gagal, karena mereka tidak mengangkap seekor ikanpun. Sebenarnya sudah dua kali Tuhan Yesus menampakan diri-Nya kepada murid-murid-Nya dan mengutus mereka untuk pergi menjala manusia, namun mereka kembali lagi menjala ikan. Petrus dan murid-murid tidak memiliki kerinduan dan inisiatif untuk mencari Tuhan, mereka justru kembali kepada kehidupan, pekerjaan, kebiasaan, hobi, pergaulan yang lama, karena mereka belum bersungguh hati kepada Tuhan, sehingga ada banyak hal yang belum dibereskan dalam hidup mereka.

Selama kita belum bersungguh-sungguh mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan, dimana hidup kita belum diubahkan dan dipulihkan secara total, maka kita akan terus-menerus kembali kepada dosa dan kehidupan yang lama.

Ayat 4 Sementara Petrus dan murid-murid sedang mencari ikan, Tuhan Yesus justru datang mencari mereka. Itulah sebabnya hidup Petrus dapat diubahkan dan dpulihkan karena Tuhan lah yang mencari dan memulihkan kehidupannya. Setiap kali kita beribadah di gereja dan sedang duduk mendengarkan firman Tuhan, maka saat itulah Tuhan sedang mencari kita untuk menjamah dan memulihkan serta membarui hidup kita, karena sebagai anak Tuhan hidup kita harus terus menerus dibarui (Kolose 3:10)

  1. KASIH YANG SUPRANATURAL

Kasih supranatural adalah kasih Tuhan (kasih agape) yang aktif, pro aktif dan inisatif untuk mencari orang-orang yang berdosa. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus yang telah disangkali oleh Petrus, datang untuk mencari Petrus. Sudah berapa kali kita telah menyangkal Tuhan Yesus melalui perkataan maupun sikap kita? Bagaimanapun pengalaman kita, ingatlah bahwa Tuhan yang mungkin sudah kita sangkali itu, hadir saat ini di sini untuk mencari kita. Melalui firman-Nya Tuhan sedang mencari kita, itu sebabnya kita harus memberikan respon dengan rendah hati kepada firman-Nya.

Petrus sebenarnya merasa bersalah (guilty feelings) untuk bertemu dengan Tuhan Yesus, atas apa yang sudah dia lakukan. Petrus belum memiliki kesempatan secara pribadi bertemu dengan Tuhan Yesus, hanya secara bersama dengan murid-murid yang lain, maka hal itulah yang membuat Petrus gelisah. Jika Roh Kudus memberikan kegelisahan di hati kita, maka hal itu berarti ada hal yang belum beres, dan harus kita bereskan di hadapan Tuhan. Tetapi jika kita tidak merasa bersalah dengan kesalahan ataupun dosa yang kita lakukan, maka hal itu berarti kita sedang mati secara rohani (mengeraskan hati).

Karena kegelisahannya, maka Petrus kembali kepada hidupnya yang lama, mengisi waktu hanya sebagai kompensasi, tetapi sebenarnya dia melarikan diri dari Tuhan. Seharusnya Petrus dan murid-murid mencari Tuhan, karena sebelumnya Tuhan Yesus sudah menampakan diri dan berfirman kepada mereka bahwa Tuhan Yesus akan mendahului mereka ke Galilea, tetapi Petrus dan murid-murid yang sudah berada di pantai danau Galilea itu bukan mencari Tuhan, melainkan mencari ikan dan menghabiskan tenaga dan waktu sia-sia karena mereka tidak menangkap seekor ikanpun. Tuhan ingin menyatakan bahwa sehebat apapun keahlian dan usaha kita, jika kita tidak mengandalkan Tuhan, mungkin saja berhasil, tetapi tidak disertai damai sejahtera Kristus.

 

  1. MUJIZAT SUPRANATURAL

Mujizat Supranatural akan kita alami apabila kita :

2.1. JUJUR

Tuhan meminta jawaban yang jujur dari kita, atas apa yang sedang kita alami.
Ayat 5 Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” Murid-murid jujur dan mengakui keadaan mereka bahwa mereka tidak memiliki apa-apa. Permulaan dari mujizat adalah KEJUJURAN. Itu sebabnya, kita harus jujur mengakui keadaan dan keterbatasan kita kepada Tuhan, supaya kita mengalami pertolongan Tuhan.Yakobus 4 : 6 (baca) Jika kita jujur, bertobat mengakui kesalahan dan merendahkan hati kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan menolong, menjamah, dan memulihkan hidup kita.

Wahyu 3 : 15 – 17 (baca) Tuhan selalu minta agar posisi dan kondisi kita harus jelas, dingin atau panas, sungguh-sungguh ikut Tuhan, atau tidak sama sekali, jangan suam-suam kuku, kita tidak bisa berada di dua rel secara bersama-sama, kita harus pilih salah satu! Yaitu kita harus menyenangkan Tuhan dan bukan manusia, jika kita pilih Tuhan Yesus pasti kita akan diberkati. Tuhan menegur Jemaat Laodikia sekalipun mereka berkata mereka kaya, namun secara rohani mereka melarat, miskin, malang, buta dan telanjang. Karena itulah Tuhan memanggil kita supaya kita bertobat dan merendahkan diri, supaya Tuhan akan mengubahkan keadaan kita.

2.2 Kita harus TAAT

Ayat 6 Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

Sekalipun murid-murid berlatar belakang nelayan yang ahli dalam menangkap ikan, namun mereka tetap taat dan melakukan seperti yang Tuhan Yesus perintahkan, hasilnya mereka mendapat sejumlah besar ikan hingga mereka tidak dapat menariknya lagi. Jika Tuhan memerintahkan berkat kepada kita, maka kita pasti akan menerima berkat. Mujizat supranatural pasti akan terjadi, asalkan kita TAAT kepada Tuhan dan firman-Nya.

Tuhan membuat hal ini untuk menunjukkan bahwa kegagalan dan kekalahan tidak bersifat kekal, dapat diubahkan menjadi keberhasilan dan kemenangan. Jadi jika kita gagal dan kalah ketika mengikut Tuhan, bahkan kita sudah jatuh, kita harus cepat kembali kepada Tuhan, karena Tuhan sanggup mengubah hidup kita supaya kita bisa bangkit kembali.

Ayat 7 Yohanes mengenali Tuhan, karena dia melihat hal yang mustahil dan supranatural yang mereka peroleh berasal dari Tuhan. Setiap kali Tuhan memberkati kita, kita harus sadar bahwa semua yang kita terima berasal dari Tuhan dan bukan karena kemampuan kita. itu sebabnya kita harus mengucap syukur kepada Tuhan, memberikan apa yang menjadi hak Tuhan, kita harus merendahkan diri kita di hadapan Tuhan. Jangan setelah kita diberkati, kita malah lupa akan Tuhan dan Gereja-Nya, utamakan ibadah dan firman-Nya !

 

  1. PENYEDIAAN YANG SUPRANATURAL

Ayat 8 – 9 Setelah sepanjang malam mereka mencari ikan, tentu mereka lapar dan kelelahan, dan pada waktu mereka sampai di pantai mereka mendapati Tuhan Yesus sudah menyediakan roti dan ikan yang sedang dipanggang untuk mereka makan. Dari mana roti dan ikan itu berasal? itu adalah penyediaan yang supranatural. Tuhan Yesus menyatakan bahwa sekalipun murid-murid berusaha sekuat tenaga hasilnya nol bila tidak dalam rencana Tuhan, sebaliknya Tuhan sudah sediakan semuanya, asalkan mereka taat, mereka pasti akan menerimanya.

Puji Tuhan, hari ini jika Tuhan sudah memberikan keberhasilan kepada anda dalam bisnis, pekerjaan, sukses dalam berbagai hal, Ia juga menghendaki agar kita tetap TAAT kepada Dia, supaya kita bisa menikmati itu sebagai berkat yang Tuhan berikan yang terus bertambah dalam damai sejahtera dan sukacita. Jika kita menerima firman Tuhan dan taat melakukannya, maka pasti akan selalu ada jalan keluar bagi kita. jika Tuhan Yesus sendiri yang menyediakan kebutuhan dan melayani murid-murid-Nya, maka Tuhan Yesuspun akan menyediakan dan melayani kita, karena itulah penyediaan yang supranatural.

  1. PEMBAHARUAN KOMITMEN SECARA SUPRANATURAL

Ayat 10 – 14 Setelah mereka semua kembali ke pantai dan membawa sejumlah besar ikan itu, dan mendapati Tuhan Yesus, tidak ada seorangpun murid yang berani bertanya kepada-Nya, karena mereka sudah tahu bahwa Ia adalah Tuhan Yesus. Bukan mereka yang melayani melainkan Tuhan Yesus yang melayani mereka sarapan dengan ikan dan roti. Murid-murid sebenarnya takut dan kagum melihat Tuhan, setelah mereka lari meninggalkan Tuhan Yesus ketika Dia ditangkap dan di salibkan. Kita tidak akan mampu melayani Tuhan, sebelum terlebih dulu kita memberi diri dilayani oleh Dia.

Ayat 15 – 19 Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Dua kali Tuhan Yesus menanyakan kepada Petrus “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (Agape) Aku…”. Kasih yang Tuhan Yesus tanyakan adalah kasih Agape (kasih pengorbanan). Namun Petrus selalu menjawab “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (Phileo) Engkau.” Petrus menjawab selalu dengan kasih Phileo (kasih persaudaraan) level nya dibawah kasih Agape. Maka pada kali yang ketiga Tuhan Yesus menanyakan Petrus bukan lagi dengan kasih Agape melainkan dengan kasih Phileo, sama seperti yang Petrus jawab. Hal ini menjelaskan bahwa Tuhan selalu mendapatkan kita dimana kita berada, Tuhan tahu Petrus sedang lemah dan hancur hatinya. Tuhan selalu mencari kita dimanapun kita berada dan dalam situasi dan kondisi apapun.

Mengapa harus ada pembaharuan komitmen yang supranatural ?
Karena tidak ada seorangpun yang dapat memperbaharui komitmennya, jika bukan Tuhan yang lebih dulu menariknya untuk naik ke level rohani yang dikehendaki-Nya dan memberikan kekuatan kepadanya. Sebagai manusia, kita tidak mampu, kekuatan kita terbatas, itu sebabnya kita membutuhkan pengurapan Roh Kudus yang terus-menerus memperbaharui roh kita dan memberikan kekuatan yang baru. Supaya kita diubahkan dari orang yang gagal dan kalah menjadi orang yang berhasil dan menang, karena Tuhan menghendaki agar kita diberkati supaya kita bisa memberkati banyak orang. Hari ini Tuhan ingin agar kita memperbaharui komitmen kita kepada Tuhan secara supranatural, Tuhan sanggup membuat kita diubahkan secara supranatural, Tuhan akan turun mengangkat hidup kita ke level yang dikehendaki-Nya dan memakai hidup kita sesuai dengan profesi dan berkat yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Amin.

 

Oleh : Rev. DR. Daniel Henubau

Dikutip dari : http://www.gds.or.id/id/tuhan-yesus-mengubahkan-kekalahan-menjadi-kemenangan-kegagalan-menjadi-keberhasilan/

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here