TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN ORANG YANG PERCAYA

0
1760

Mazmur 18:3 Bahwa Tuhan juga: 1. bukit batuku dan 2. kota bentengku dan 3. penolongku, yaitu 4. Allahku dan 5. gunung batuku; aku 6. percaya akan Dia, yang 7. perisaiku dan 8.tanduk selamatku dan 9. tempat perlindunganku yang tinggi. (TL)
King James:
Bahwa Tuhan juga
1. bukit batuku, dan
2. bentengku, dan
3. pelepasku,
4. Allahku,
5. kekuatanku,
6. Aku percaya akan Dia
7. yang perisaiku, dan
8. tanduk selamatku, dan
9. menara yang tinggi.
Bagi orang yang percaya, Tuhan merupakan 9 macam perlindungan, yaitu:

  1. TUHAN,  BUKIT BATUKU

(2Sam 22:2/ Maz 18:3/ 31:4/ 71:4)
Dalam bahasa Inggris, gunung batu ini disebut dengan Rock, yang  berarti suatu batu gunung yang keras tapi tidak terlalu besar. Jadi lebih  tepat Terjemahan Baru yang menyebutkan sebagai bukit batu.
Secara harfiah, Tuhan menjadi bukit batu, itu seperti dalam
Amsal 30:26 dan kelinci itu suatu bangsa yang lemah, maka  diperbuatkannya juga sarangnya dalam batu gunung. (TL)
Kelinci itu binatang yang lemah, tidak mempunyai tanduk,  taring yang besar dan sebagainya. Kulit dan dagingnya lembut,  ia bisa menjadi “es krim” yang nikmat bagi singa. Kelinci ini  tidak hidup sendirian, ada banyak musuh yang ingin  memakannya. Rupa-rupanya kelinci-kelinci seringkali  mengalami sedemikian ini. Pada waktu seekor singa melihat  dia, langsung ia mengejar kelinci itu. Apa kekuatan si kelinci?  Dia lari dan masuk ke dalam lubang di dalam bukit batu itu.  Masuk di dalam bukit batu itu, sehingga sekarang singa itu tidak lagi menghadapi kelinci yang lemah, tapi bukit batu yang kuat. Dari dalam lubangnya, kelinci itu melihat si singa marah-marah, sebab ingin menelan dia, tetapi tidak berhasil; air liurnya menetes, tetapi hanya sampai disitu saja!
Si kelinci tenang-tenang saja dengan damai sambil katanya, “Tuhan  menjadi bukit batuku, Tuhanlah kekuatanku,  Singa itu tidak  berdaya.”
Orang yang ketakutan dikejar orang, lari dan naik ke bukit-bukit yang  tinggi, bersembunyi, di sini aman. Sembunyi di bukit batu ini (1Sam  13:6/ Yer 16:16/ Yer 48:28/ Yer 49:46/ Yer 51:25/ Ob 3). Kalau  Tuhan menjadi bukit batu kita, aman. Seperti lagu, “Aman dalam  lindungan Tuhan, orang-orang yang percaya kepadaNya…” Sebab itu, tinggallah di dalam Tuhan, itu berarti dalam kesucian, sesuai dengan Firman Tuhan.
Ini arti bukit batu. Dengan istilah modern kita dapat mengatakan: “Tuhan itu bunkerku.” Kalau ada serangan, mortir, bahkan bom atom, kita lari masuk ke bunker. Dan disitu, orang-  orang yang bersembunyi mendengarkan ledakan yang hebat, menggetarkan seluruh kota, tapi  mereka aman. Begitulah perlindungan Tuhan itu seperti bukit batu, seperti bunker. Aman  dalam  lindungan Tuhan.   Dalam bahaya, masuk ke sana. Musuh tidak tahu dimana “bunker” itu,  tapi orang yang tahu, lari ke sana. Bagaimana caranya lari ke dalam bukit batu?
Bukit batu ini dalam arti rohani. Caranya:
1. Hidup di dalam Kristus,
artinya hidup di dalam kesucian, sesuai Firman Tuhan. Kalau ada dosa, minta ampun, bereskan sampai tuntas. Jangan berbuat dosa lagi. Juga dalam zaman yang kacau ada banyak kesempatan berbuat jahat, tetapi jangan ikut melakukannya, berpikirpun jangan!  Tetaplah tinggal di dalam kesucian, itulah tinggal di dalam Kristus, dalam bungker bukit batu itu.
2. Berserulah kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengabulkan permohonan kita dan kita selamat. Tuhan akan melepaskan kita dari segala bahaya.
3. Menunggu dengan iman, sambil terus bersyukur. Di dalam hal Tuhan menjadi bukit batu kita, kita hanya berdiam diri, menunggu sampai bahaya lewat. Kita tidak berbuat apa-apa, Tuhan yang berperang ganti kita  ( Di dalam hal Tuhan menjadi seperti yang lain misalnya benteng, menara, perisai, dll, Tuhan akan memberi pimpinan untuk bertindak yang sesuai. Tetapi dalam hal bukit batu, kita tinggal berdiam diri saja).
Keluaran 14:14 Bahwa Tuhan juga kelak berperang akan ganti kamu, dan kamu ini akan berdiam diri jua. (TL)
Tinggal di dalam Kristus, aman dalam perlindungan Tuhan. Bahkan  musuh akan dihancurkan oleh kuasa Tuhan sehingga kita keluar sebagai  pemenang pada hal kita tidak berbuat apa-apa.
Tuhan itu bunkerku. Musuh tidak tahu, kita aman dalam lindungan  Tuhan. Tapi kalau musuh tahu, jangan takut, dia seperti bentengku, kata  Daud.

  1. TUHAN BENTENGKU

Ada beberapa banyak ayat lain yang mengatakan yang sama, yaitu Tuhan itulah bentengku (Bahasa Indonesia: kubu, kadang-kadang benteng; Inggris: fortress), misalnya: Maz 144:1-2/ Ef 1:2 (King James), dan lain-lain.
Benteng itu  kelihatan, musuh tahu. Seperti Yerusalem  yang merupakan benteng alamiah. Yerusalem berada di atas bukit yang terjal, dikelilingi dengan tembok-temboknya. Musuh tahu, tetapi sulit untuk masuk ke dalamnya, meskipun kelihatan jelas. (Itu sebabnya waktu Zedekia di dalam Yerusalem, dikepung raja Babel, mereka bisa bertahan sampai tiga tahun tidak bisa dimasuki, walaupun Raja Babel kuat dan Zedekia sangat lemah, tapi tetap tidak bisa tembus. Terakhir, karena tidak ada makanan, rakyat sendiri yang membongkar tembok, mencari jalan keluar. Karena dikepung, mereka langsung ditangkap, dan musuh menyerbu masuk melalui jalan itu). Tetapi kalau ada cukup makanan, mereka bisa bertahan lebih lama, bahkan bisa untuk seterusnya. Apalagi kalau Tuhan beserta Zedekia, Yerusalem akan menjadi sangat teguh.
Musuh tahu benteng ini, musuh melihat, musuh mengerti bahwa di sana ada orang-orang yang mereka cari, tapi musuh tidak berdaya. Mereka menyerang, tapi tidak bisa tembus, karena ada benteng.
Begitu juga orang yang tinggal di dalam Tuhan, Tuhan itu menjadi seperti benteng baginya. Musuh dan percobaan melihat, mengenal, membuat rencana, menyerang, tapi tidak bisa tembus, karena Tuhan yang menjadi bentengnya. Meskipun Tuhan tidak kelihatan, tapi Tuhan sangat nyata. Daud menyanyikan Tuhan itu kota bentengku.
Bedanya dengan bunker yang tidak kelihatan, benteng itu kelihatan jelas. Tapi waktu diserang, tidak tembus, meskipun kita tetap tinggal diam seperti Keluaran 14:14, sebab Tuhanlah bentengku.
Saul berulang-ulang membuat rencana untuk menyerang Daud dan betul-betul dilakukannya. Di dalam negeri, ke mana pun Daud lari selalu kelihatan. Masuk Kehila, orang Kehila lapor. Selalu ada mata-matanya. Saul tahu di mana saja Daud berada, tahu berapa orang yang mengikutinya, tahu kekuatannya, dan sebagainya. Lalu Saul membuat rencana, dan mereka menyerangnya. Tapi heran, berkali-kali tidak tembus, gagal, sebab Daud ada di dalam benteng ilahi, yang meskipun tidak kelihatan, tapi nyata. Karena itu Daud menyanyi, Tuhan itu bentengku!

 

 

III. TUHAN PELEPASKU

Ayat-ayat lain: Maz 18:17,18,49. Deliverer.
Dalam keadaan ini, sudah kena, sudah di dalam tangan  musuh, tinggal dihancurkan, tapi di lepaskan Tuhanyang  Mahakuasa, yang mengambil dan melepaskan dia dari tangan  musuh.
Kata “penolong” itu umum, bisa menolong macam-macam. Tapi  khusus disini disebutkan sebagai “pelepas”, artinya sudah kena,  tetapi kemudian lepas.
Sudah kena, sudah masuk mulut singa, tinggal ditelan, habis. Tapi Tuhan  bisa melepaskannya dengan utuh. Daniel sudah jatuh dalam tangan musuhnya, dan sudah dilemparkan ke dalam gua singa, tinggal dikunyah, habis. 99,99% musuhnya sudah menang, tapi Daniel lolos dengan utuh, bahkan musuhnya yang ganti masuk dalam lubang singa dan mati. Sadrakh, Mesakh, Abednego dilempar ke dalam api, lolos dengan utuh, lepas. Tuhan pelepas umatNya.
Berapa kali Daud sudah masuk mulut “singa-Saul”, Saul tiba-tiba mengambil tombak, ditikamkan ke Daud. Jaraknya dekat sekali, rasanya sudah pasti kena, tapi lolos. Pada suatu kali Daud bersembunyi masuk ke dalam gua, Saul datang persis di depan gua, tinggal masuk terus beberapa puluh meter lagi dan ia akan dapat “mengunyah” Daud, lalu tamatlah riwayatnya. Tetapi heran, Daud lolos, sebab Tuhan melepaskannya.
Tentara Saul itu luar biasa, sudah berpengalaman dan jumlahnya banyak, tetapi tentara Daud orang biasa, kebanyakan orang yang mencari Daud karena mengalami kesukaran, toh Daud lolos.
Tuhan pelepas kita, kita bisa rileks, tidak perlu takut, asal kita tinggal di dalam Dia, dipimpin Roh Kudus senantiasa. Kalau kita bisa hidup dipimpin Roh, sekalipun sudah dikepung dan masuk alam kesukaran dan jerat celaka, Roh Kudus sanggup memimpin kita sampai lolos. Tidak perlu tegang, Roh Kudus yang selalu stand by, Dia tidak pernah tidur, Dia maha tahu dan maha kuasa, dan pada saat yang tepat akan memimpin kita keluar dari celaka. Dia mampu, tahu bagaimana melepaskan kita.
2 Petrus 2:9a jikalau begitu, sudah nyata bahwa Tuhan tahu (know how, KJ) melepaskan segala orang yang beribadat dari dalam pencobaan (TL)
Tengah malam, Yusuf dibangunkan Tuhan, langsung lari dengan membawa Maria dan bayi Yesus. Yusuf dan Maria tidak mengerti bahwa mereka sudah ada dalam mulut musuh, tinggal “ditelan” oleh Herodes, maka tamatlah riwayat bayi Yesus, tetapi mereka lolos sebab Yusuf taat pimpinan Roh Kudus yang sanggup melepaskannya. Yang penting itu bukan lihainya lari, tetapi bisa mendengar suara Roh dan taat. Yang penting bukan menunggu nubuatan, tetapi apakah kita tetap tinggal di dalam Dia, penuh Roh Kudus dan dipimpin Roh? Roh Kudus sanggup menyatakan kehendak-Nya dan memimpin kita sampai terlepas.

Ini adalah pertolongan dari Tuhan dalam tingkat bahaya yang sudah  lanjut, sudah kena bahaya, tetapi toh lepas oleh Tuhan. Bukit batuku  seperti bunker, bentengku seperti Yerusalem, pelepasku, sudah  kena tetapi lepas.

  1. ALLAHKU

1 Raja-Raja 18:39 (TB) Ketika seluruh rakyat melihat kejadian  itu, sujudlah mereka serta berkata, “Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah.”

Yohanes 20:28 (TB) Tomas menjawab Dia, “Ya Tuhanku dan Allahku!“
Allah dalam bahasa aslinya berarti mighty one, yang mahakuat,  mahakuasa.
Dalam hal-hal yang mustahil, Daud berkata, “Tuhan itu Allahku,”  sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, Dia mahakuasa. Apa yang  dikira tidak mungkin, akan terjadi. Tuhan itu Allah yang kita sembah,  dan tidak ada perkara yang mustahil di hadapanNya.
Kejadian 18:14 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.
Pada waktu Israel dikejar Firaon, 99,9% pasti mati oleh Firaon dan tentaranya dengan 600 kereta perang pilihan (sangat modern untuk waktu itu) dan tentara berkuda yang sangat banyak. Kel 14;7. Tetapi Tuhan itu heran, Dia membuat mujizat di Laut Kolsom. Keadaan menjadi terbalik, 100%, orang Israel yang sudah pasti mati sekarang hidup, tetapi orang Mesir yang pasti menang, sekarang mati 100%. Tuhan itu Allah, kita tidak perlu ragu-ragu akan Dia yang mencintai kita.
Di kota Susan, kerajaan Ahasweros, bangsa Israel dilawan oleh orang kuat nomer satu di negeri itu, yaitu Haman. Surat keputusan sudah keluar, Israel pasti binasa. Surat keputusan itu kuatnya seperti Undang- undang, sudah keluar dan sudah dicap dengan meterai Raja, tidak mungkin lagi berubah. Tapi mereka berdoa puasa kepada Allah yang Mahakuasa. Apa hasilnya? Justru sebaliknya yang terjadi. Haman, orang yang paling kuat di negeri itu, mati bersama dengan komplotannya. Haman membuat tiang gantungan setinggi 50 hasta, maksudnya untuk menggantung Mordekhai; tetapi bukan Mordekhai yang digantung, melainkan orang terkuat itu yang digantung di sana. Mengapa semuanya bisa terbalik? Sebab Allah Mahakuasa!
Kita tidak tahu bagaimana cara Tuhan bekerja, tapi jangan kuatir. Dengan pikiran kita rasanya sudah buntu, tidak ada kemungkinan lepas, sedikitpun tidak ada, 1% pun tidak! Tapi Allah yang kita sembah, Yesus Kristus, Allah yang Mahakuasa, sanggup melakukannya asal itu sesuai dengan kehendak-Nya. Tiba-tiba ada jalan, Dia membuat jalan dan semuanya terlepas! Dia Allah yang Mahakuasa.
Orang yang mengerti kunci-kunci kemenangan ini dan percaya, mempunyai harapan untuk mengalaminya! Kalau kita masuk di dalam kehendak Tuhan, luar biasa.

  1. KEKUATANKU

Ayat-ayat lain: Maz 18:2-3/ 19:14/ 22:19/ 144:1.

Kekuatan Daud itu kecil, tetapi karena Roh Tuhan ada di atasnya, sebab itu kekuatannya menjadi besar, tanpa batas.
Kita harus sadar dan mengenali akan Roh Kudus yang di dalam kita. Kalau Roh Tuhan turun dan tinggal di dalam kita,  ada kuasa yang besar di dalam kita.

Tuhan itu kekuatanku. Kekuatan kita kecil, tapi kalau Dia di dalam kita, kekuatan  kita bukan cuma besar, tapi bisa tidak terbatas. Jikalau Allah beserta kita, siapa lawan kita (Rom 8:31). Kekuatan kita jadi besar. Meskipun dalam zaman yang penuh bahaya, kita bukan hanya terlindung, tapi kita juga punya kekuatan untuk menghancurkan pekerjaan setan dan melakukan kehendakNya. Jangan ruwet dililit segala macam ketakutan dan kesukaran, hendaklah engkau penuh dengan Roh (Ef 5:18), kita akan mempunyai kekuatan untuk melakukan kehendakNya, yaitu menuai sehingga tumbuh dan ikut dalam rencana penamatan Allah. Ada kekuatan yang besar.
Dari mana kita mendapat kekuatan dan kuasa yang tidak ada batasnya ini?
1. Dari Roh Kudus
Kisah 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Baik dalam Wasiat Lama maupun dalam Wasiat Baru, semua orang yang penuh dengan Roh Kudus itu limpah dengan kuasa dan kekuatan yang besar.
1 Samuel 16:13 Maka oleh Samuel diambil akan tanduk yang berisi minyak harum itu, disiraminya akan dia di tengah-tengah segala saudaranya, maka Roh Tuhan pun berlakulah atas Daud dari pada hari itu dan kemudiannya. Setelah itu maka bangkitlah Samuel, lalu ia pun pulanglah ke Rama. (TL)
Waktu Israel melihat Goliat menantang perang, mereka sudah gemetar, dan lari dari hadapannya. Semua gemetar. Untuk mempertahankan keamanan saja sudah tidak mampu, apalagi untuk berperang. Kemudian muncul Daud, ini lain! Bukan saja tidak takut, tidak gemetar, tapi ia juga mempunyai keberanian dan kekuatan untuk melawan Goliat. Keberanian yang besar. Dari mana ia mendapat kekuatan itu? Sebab Roh Tuhan ada di dalamnya. Kekuatan orang beriman itu biasa, sama seperti orang lain dan seringkali kecil, sebab kita tidak mempunyai backing senjata atau politik, seringkali kita tidak mempunyai bermacam-macam sumber kuasa manusiawi, tetapi Roh Kudus lebih besar dari semuanya. Daud datang dengan kekuatan dan keberanian yang besar, dan ini bukan hanya kemampuan emosionil atau dari sugesti, kenyataannya Goliat betul-betul rebah di bawah kakinya.
Waktu Saul menuntut nyawa seratus orang Filistin dari Daud, Daud mengalahkan dua ratus orang. Bukan hanya ini, dalam setiap peperangan Daud menang. Dari mana Daud mendapat kekuatan? “Tuhan itulah kekuatan”, kata Daud. Roh Kudus itulah sumber kekuatannya. Tinggallah di dalam kepenuhan Roh Kudus. Jangan mendukacitakan hati-Nya. Taati setiap pimpinan dan kehendak-Nya, maka Roh Kudus akan nyata berkarya dengan kekuatan yang tidak terbatas, tergantung dari iman dan ketaatan kita.
Paulus berkata, “Bukan aku lagi, tapi Kristus yang hidup di dalamku.”

Simson tanpa Roh Kudus adalah orang biasa, tetapi dengan Roh Kudus ia  menjadi luar biasa.
Hakim-Hakim 14:6a Maka pada masa itu datanglah Roh Tuhan atas  Simson, sehingga dicariknya singa itu seperti orang mencarik anak  kambing, maka barang suatupun tiada pada tangannya tetapi tiada  diberinya tahu kepada ibu bapanya barang yang telah diperbuatnya itu.  (TL) (Hak 14:19/ 15:14/ 13:25)
Tetapi waktu Roh Kudus meninggalkannya, ia kembali menjadi orang biasa, bisa dikalahkan, bisa dipermainkan seperti orang lainnya.
Hakim-Hakim 16:20 Maka kata Delila itu: Hai Simson, orang Filistin menyergap akan dikau! Maka jagalah ia daipada tidurnya serta katanya: Aku mau keluar seperti beberapa kali dahulu itu dan mengirap diriku; karena tiada diketahuinya akan hal Tuhan telah undur daripadanya. (TL)
Juga dalam Wasiat Baru, gereja-gereja yang penuh Roh Kudus berkembang dengan pesat sehingga menjadi pusat perhatian. Sampai sekarang, gereja-gereja yang penuh dengan Roh Kudus (istilah baru; kharismatik) berkembang dengan pesat. (Banyak orang mengritik kekurangan-kekurangannya, ini disebabkan karena pengajaran Firman Tuhan yang tidak seimbang, kurang. Juga sebab mereka menjadi pusat perhatian. Orang-orang Kristen lainnya, istimewa yang tidak berkembang itu lebih banyak lagi kekurangan dan dosa-dosanya, tetapi sebab tidak disoroti, tidak menjadi pusat perhatian, sebab itu tidak ramai dibicarakan).
Manusia Yesus melayani di atas bumi dengan kuasa yang besar, ini bukan sebab Dia hidup sebagai Allah, karena segala keilahian-Nya sudah ditinggal di Sorga, Ia sudah menjadi sama seperti kita (Fil 2:7/ Ibr 2:17-18/ 5:8). Ia bisa berbuat segala perkara yang dahsyat itu sebab Roh Kudus ada di atas manusia Yesus.
Lukas 4:14,18 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku.
Kekuatan kita sendiri itu sedikit dan terbatas, tetapi kalau Roh Kudus ada di dalam kita, kekuatan kita bisa bertambah-tambah banyak menjadi luar biasa.
Roh Kudus menjadi kekuatan kita, sehingga kita menjadi super strong, superman dan superwoman in the Lord. Kita menjadi super kuat. Kita kuat karena Roh Kudus ada di dalam kita. Kita harus tahu persis kuncinya. Ada banyak kunci, tapi kalau keliru, tidak bisa buka pintu. Kunci sosial, kunci politis, kunci budaya, dan banyak lainnya. Banyak orang mencari bermacam-macam kunci, tapi bagi orang beriman, ada satu cara dari Tuhan yaitu penuh dengan Roh Kudus.
Efesus 5:18 Janganlah kamu mabuk anggur, hal itu mendatangkan percabulan, melainkan hendaklah kamu penuh dengan Roh. (TL)
Ini bukan milik satu denominasi (Pantekosta atau Kharismatik), melainkan perjanjian ini milik semua orang yang percaya akan Tuhan Yesus seperti yang tertulis dalam Alkitab.
2. Bertekun di dalam Roh dan Kebenaran
Sudah ada banyak orang yang penuh dengan Roh Kudus dan bisa berkata-kata dengan bahasa lidah, tetapi tidak banyak yang mempunyai kuasa, bahkan hidupnya tidak lebih baik dari orang-orang Kristen lainnya. Mengapa? Sebab tidak mengerti Firman Tuhan sehingga lemah dan sesat.
Markus 12:24 Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
Orang yang penuh dengan Roh Kudus tetapi tidak ada kuasa itu biasanya sebab:
1. Tidak (mau) hidup dalam kesucian dan sebab tidak mau bertekun di dalam doa seperti Elia
Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Yakobus 5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Yakobus 5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Elia juga menjadi orang luar biasa sebab Roh Kudus ada di atasnya dan sebab ia bertekun di dalam doa. Contohnya ditulis dalam ayat di atas. Jelas-jelas dikatakan bahwa Elia itu orang biasa seperti kita. Elia sendiri mengakui bahwa dia tidak lebih baik dari orang-orang lain yang sudah hidup mendahului dia (1Raj 19:4). Yakub menunjukkan dengan jelas bahwa ketekunan Elia dalam berdoa dengan tidak putus harap itu menjadi kunci bagi kita untuk limpah dengan kuasa dan kekuatannya.
Doanya Elia lain dengan doanya orang Parisi yang tidak ada kuasanya. Doanya Elia menurunkan api dari langit, menurunkan hujan, sebab Elia berdoa di dalam Roh dan kebenaran. Kalau ingin kuat seperti Elia, berjalanlah dalam Roh dan bertekunlah berdoa. Tuhan tidak berubah, FirmanNya pasti jadi kalau kita mentaatinya.
Biarlah kuasa yang ada pada kita terus bertambah-tambah, sebab tekun berdoa dalam roh dan kebenaran.

  1. AKU PERCAYA AKAN DIA
    Ini senjata yang kuat, yaitu percaya akan Tuhan. Dengan iman kita dapat  menaklukkan dunia!
    1Yohanes 5:4 Karena barang apa pun yang berasal daripada Allah  mengalahkan dunia; maka inilah kemenangan yang  mengalahkan dunia, yaitu iman kita. (TL)
    Kita menjadi pemenang. Iman = kemenangan. Tidak ada perkara yang  mustahil bagi orang yang bisa percaya Tuhan (Luk 1:37/ Mrk 9:23).
    Allah itu mahakuasa, mahabesar, tetapi di dalam kita Ia menjadi kecil atau besar itu sesuai dengan iman kita. Seberapa banyak Firman Tuhan menjadi kenyataan dalam  hati kita, itu tergantung dari seberapa banyak iman kita. Kita menerima kuasa dan pertolongan dari Tuhan sesuai dengan iman kita.
    Matius 8:13 Lalu kata Yesus kepada penghuluitu, “Pulanglah engkau, sama seperti yang engkau percaya menjadilah bagimu.” Maka budak itupun sembuhlah pada ketika itu juga. (TL)Semua janji Allah, 9 macam perlindungan ini dan yang lain-lain, janji  hidup yang suci dan berkemenangan, janji sukses, janji pertolongan,  dan lain-lain akan diterima oleh orang yang bisa percaya. Prinsipnya:  kalau kita dipihak Tuhan, hidup benar dan percaya, kita akan  memperoleh semuanya. Singkatnya: hidup benar dan punya iman.
    Kakak anak terhilang itu (anak sulung) hidupnya benar tetapi  menderita, karena tidak mempunyai iman. Waktu anak sulung itu  melihat si anak terhilang berlompat sukacita, ia marah, “Mengapa  saya, anak yang benar, anak yang berbakti, tidak mengalami ini?”.  Bapaknya mengatakan, “Apakah engkau tidak tahu bahwa semua yang  ada pada bapakmu ini adalah milikmu? Anak sulung ini adalah gambaran dari orang-orang beriman yang tidak percaya bahwa kelimpahan Allah itu kelimpahannya, kuasa Allah itu kuasanya. Kuasa, kesukaan, kelimpahan, kegirangan, kemuliaan yang adalah milik Allah ini juga milik putra-putraNya. Apakah tidak tahu?” Tidak percaya? Jadilah sebagaimana imanmu. Harus percaya! Orang yang tidak percaya itu seperti orang yang lumpuh tangannya, tidak bisa menerima apa yang sudah disediakan Allah, sudah diulurkan oleh tangan Allah tetapi ia tidak percaya, tidak bisa menerimanya.

Jangan ragu-ragu. Orang yang bimbang (tidak percaya) jangan harap bisa mendapat apa-apa, orang itu seperti ombak di tengah  lautan, dihempaskan ke sana-sini, bingung, ribut, berbuat ini dan itu, terlilit macam-macam usaha, tetapi tidak mendapat apa-apa dari Tuhan.
Yakobus 1:6,7 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
Dari mana datang iman?
Dari Firman Tuhan.
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Mengapa ada orang membaca Firman Tuhan tetap tidak timbul iman? Sebab huruf-huruf yang dibacanya itu mati.
bagaimana huruf-huruf dalam Alkitab bisa hidup?
Oleh pekerjaan Roh Kudus!
2 Korintus 3:6 Ialah juga menjadikan kami pandai, menjadi pesuruh Perjanjian Baru, bukan pula menurut sepeti huruf, melainkan menurut Roh; karena huruf itu mematikan, tetapi Roh itu menghidupkan. (TL)
Kalau kita membaca Firman Tuhan di dalam pengurapan Roh Kudus, maka banyak huruf-huruf menjadi hidup, sehingga kita mengerti dan yakin dan itu menjadi iman, timbul iman. Roh Kudus yang menolong kita, Roh Kudus yang membuat Firman Tuhan itu menjadi iman di dalam hati kita.
Sebab itu tetaplah penuh dengan Roh Kudus dan tekun mempelajari dan menyelidiki Firman Tuhan; baca dan selidik terus di dalam pengurapan Roh kudus, sehingga kita bisa mengerti dan dengan demikian kita terus bertumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan iman kita tumbuh menjadi besar dan hidup! Untuk ini perlu waktu!
Jangan mengurangi waktu untuk Firman Tuhan. Justru orang yang rohani itu menebus waktu sebanyak-banyaknya untuk menyelidik Firman Tuhan (dan untuk berdoa, untuk pelayanan dan melakukan semua kehendak Tuhan lainnya).
Efesus 5:16 Tebuslah waktu, sebab hari-hari ini adalah hari-hari yang jahat. (KJ)
Iman timbul dari Firman Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus, sebab itu bertekunlah berdoa dalam roh dan kebenaran.

VII. PERISAIKU

Perisai itu kena panah, kena tombak, kena pedang. Seharusnya  orangnya sudah mati, tapi perisai itu yang menangkis kematian itu sebab  panahnya tidak tembus, juga tombak atau pedang musuh tidak kena.    Dalam keadaan ini, sudah diserang oleh musuh, sudah ditikam mati,  seharusnya sudah kena, tetapi tiba-tiba tidak jadi, kena hanya goncang,  sebab kena perisainya, Tuhan perisaiku.

Absalom sudah membuat rencana matang, Achitofel ada di pihaknya;      mereka  sudah menyiapkan penyerangan kepada Daud, dan Daud akan tamat riwayatnya. Tapi tiba-tiba gagal. Tuhan menangkis semuanya dan Absalom digantung. Daud kagum akan Tuhan, ia bersyukur dan menyembah-Nya, katanya, “Tuhan perisaiku.” Serangannya sudah datang dengan tepat, tapi tiba-tiba gagal, sebab ditangkis Tuhan, dibatalkan oleh karena Tuhanlah perisai kita. Daud sudah mengalaminya, juga kita, dan kita masih akan mengalami lagi terus- menerus, sebab Tuhanlah perisai kita. Justru dalam saat-saat yang berbahaya kita akan melihat kemuliaan Allah. Nyanyikan Tuhan perisaiku dengan yakin, maka serangan- serangan itu akan terpental. Berapa kali kita mengalaminya, berapa kali gererja-gereja mengalami serangan yang sudah direncanakan matang-matang, tapi tiba-tiba terpental dan orang-orang yang melakukan kejahatan-kejahatan itu, kalau tidak bertobat akan binasa di sini dan dalam Neraka kekal.
Mengapa setiap kali Daud terlindung dari serangan-serangan musuh? Mengapa Tuhan selalu menjadi perisai baginya, sebab Daud hidup berkenan kepada-Nya.
Kisah 13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendakKu.
Kalau kita mau hidup berkenan kepada Tuhan, Tuhan tidak akan membiarkan kekasih-Nya dijamah oleh perkara-perkara yang tidak diizinkannya. Tuhan akan menjadi perisai kita, sebab itu hiduplah memperkenankan Tuhan selalu dalam segala segi hidup kita, setiap hari sampai Dia datang kembali.
Kolose 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

Kalau kita memperkenankan Tuhan, maka semua kesukaran akan dapat  berubah menjadi kebaikan.
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam  segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang  mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan      rencana Allah.

Semua serangan-serangan iblis akan batal, berubah menjadi kemenangan dan pahala. Jangan menyakiti hati Tuhan, taat dan memperkenannya, itu hidup yang terpelihara dan berkemenangan, seperti ditudungi perisai.

VIII. TANDUK SELAMATKU

Ayat-ayat lain: 2Sam 22:3/ Luk 1:69.

Sapi mempunyai tanduk bukan untuk makan, bukan untuk keindahan, tetapi kalau musuh datang, ia dapat menghadapinya dengan tanduk ini, sehingga keselamatannya terpelihara, tidak sampai mati.
Tanduk keselamatan.
Dalam kesukaran, dalam ancaman, dalam serangan, banyak orang takut, kecil hati lalu undur dari Tuhan, sehingga hilang keselamatannya. Tapi orang yang tetap tinggal di dalam Tuhan akan mempunyai kekuatan yang cukup untuk bertahan, meskipun di dalam penderitaan yang bagaimanapun juga ia bisa bertahan, bahkan bisa mengalahkan musuhnya sehingga akhirnya menang, tidak undur. Semua orang beriman pasti mengalami beberapa banyak kesukaran, bahkan beberapa mengalaminya dengan limpah sehingga beberapa undur, tapi orang yang mempunyai tanduk keselamatan bisa tahan sampai terakhir, tetap selamat, tetap setia kepada Tuhan dan menang. Kalau kita mau menyerah, taat dan setia sampai mati, itu membuat kita berani dan penuh gairah dan Tuhan menjadi tanduk keselamatan kita. Tuhan tahu semua yang akan terjadi dan di dalam orang-orang yang setia, seringkali Tuhan sudah menyediakan hal-hal yang indah untuk menahan serangan-serangan iblis yang akan datang. Ester ternyata menjadi tanduk orang Israel yang tak disadari. Haman yang sudah berkomplotan dengan rapi untuk membinasakan seluruh Israel, tahu-tahu batal, seperti singa batal menyerang para lembu yang bertanduk. Juga apa yang dialami mordekhai (kebaikannya tidak dibalas raja Ahasyweros), disediakan Tuhan sebagai tanduk bagi keselamatannya. Kalau seorang taat dan setia kepada Tuhan dengan segenap hatinya, maka Tuhan menjadi baginya seperti tanduk keselamatan. Tidak sampai undur, meskipun menderita begitu banyak, begitu lama, kita bisa tahan sampai ke akhir, tidak sampai jatuh atau undur.
Orang yang undur dalam kesukaran itu sebab tidak tinggal tetap dengan setia di dalam Tuhan.

  1. MENARA YANG TINGGI

Ayat-ayat lain: 2Sam 22:3/ Maz 144:2. King James: My high Tower = menaraku yang tinggi.

MENGAPA TUHAN DIKATAKAN SEBAGAI MENARA YANG TINGGI?
Kalau kita mempunyai menara yang tinggi, kita bisa naik, bisa melihat jauh, sehingga:
1. Tahu permulaan serangan lebih dini.
Lebih tinggi menara itu, pandangan kita bisa lebih jauh, sehingga waktu musuh datang, kita bisa tahu lebih dini dan mempunyai kesempatan untuk bersiap sedia lebih banyak.
2. Bisa melihat tujuan.
Gerak-gerik musuh bisa diperhatikan, rencana untuk menghadapinya bisa disusun, juga rencana-rencana cadangan lainnya.
Kita harus mengerti tentang percobaan yang datang, mengapa Tuhan mengijinkan segala perkara ini terjadi, pasti bukan kebetulan. Pasti ada maksud tertentu untuk Daud waktu itu dan juga untuk kita sekarang  serta  gereja akhir zaman. Kalau kita mengerti maksud Tuhan, kita tidak akan bingung. Kita akan tabah, kita akan tahu jalan lepasnya. Selain lolos dan menang, kita mencapai sasarannya. Apa yang dimaksudkan oleh Tuhan dengan segala kesukaran ini. Tuhan mempunyai maksud yang indah.
Sebab itu bertanya-tanyalah akan Tuhan dan carilah kehendakNya.
1 Tawarikh 16:11 “Bertanya-tanyalah akan Tuhan dan akan kuasaNya dan carilah hadiratNya selalu.” (TL)
Efesus 5:17 “Sebab itu janganlah kamu bodoh, melainkan hendaklah mengerti apa kehendak Tuhan.” (TL)
Kita harus bisa melihat jauh, (dari menara yang tinggi, naiklah!). Jangan hanya melihat kesukarannya, kekurangan-kekurangannya, kebutuhannya, ancaman, tekanan, dan lain-lain. Kita harus bisa melihat atau menanyakannya kepada Tuhan mengapa ini semua Tuhan ijinkan terjadi kepada kita. Naiklah lebih tinggi dalam hadirat Tuhan!
1 Korintus 6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia!
Lekat dengan Tuhan, selalu ada di dalam hadirat Tuhan, maka mata kita makin celik, kita bisa melihat rencana Allah lebih jelas, seperti naik di menara yang tinggi. Roh Kudus akan mengurapi dan membukakan mata kita.
Kita harus bisa melihat maksud Tuhan dalam semua perkara ini supaya jangan takut menghadapi problem-problem ini, jangan panik, bingung di dalam segala macam kesukaran (Mat 10:26). Jangan hanya berputar-putar di dalam segala kesukaran ini. Memang banyak susah. Orang bisa jadi pusing, bingung, stress, linglung, sebab terus dililit macam-macam kesukaran ini. Tapi orang yang di dalam Tuhan dan ada Tuhan di dalam dia, matanya celik, bisa melihat tembus segala kesukaran-kesukaran ini, tahu maksud Allah, seperti di atas menara yang tinggi.
2 Timotius 2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya yang demikian ia berkenan kepada komandannya.

Jangan kita bingung, panik dan terlilit sampai ruwet oleh persoalan kita sendiri, tapi kita harus bisa melihat “dari tinggi” (dari hadirat Tuhan) problem kita, sehingga tahu apa maksud kehendak Tuhan dan menurut kehendakNya.
Kalau seseorang tidak bisa “naik ke atas” dan melihat “dari tinggi” maka:
2a.Dia akan terlilit dan ruwet di dalam segala problem dan kesukarannya. Orang ini akan mudah bersikap dan bertindak keliru, sebab tidak mengerti maksud Tuhan.
Seperti Israel di padang gurun, selalu dililit dan ruwet dengan problem-problemnya, tidak mau melihat tujuannya untuk masuk Kanaan. Yang dipikirkan hanya mengapa tidak ada air, mengapa tidak ada daging, mengapa tidak ada kemendikai, mengapa cuma ada pasir.
Sebenarnya itu bukan untuk seterusnya. Mereka tidak bisa melihat  tujuannya, Kanaan, negeri perjanjian, yang indah, yang  berkelimpahan susu dan madu. Sebab itu sikapnya jadi jelek,  mengomel, bersungut-sungut, dan melakukan segala perkara yang  tidak berkenan kepada Tuhan. Tidak mau berpada, padahal itu cuma  sementara. Sebab itu mereka tidak bisa tahan, matanya kabur, tidak  bisa melihat “dari tinggi”.
Kita harus bisa melihat “dari tinggi”. Di dalam hadirat Tuhan, mata ini bisa melihat jauh. Tuhan itu seperti menara yang tinggi. Lekat lebih erat. Naik lebih tinggi di dalam hadiratNya.
Seorang mahasiswa, yang tahu maksud dan tujuannya untuk sekolah, akan belajar dengan tekun tanpa bersungut-sungut.
Seorang pedagang, kalau bisa melihat tujuannya, yaitu untung besar, gairahnya akan besar, ia akan bersemangat, kerja keras, giat. Tapi kalau tidak ada tujuannya, tidak ada untung, tidak akan ada gairah. Juga sikapnya tidak menentu.
Kalau bisa melihat tujuannya itu indah. Seperti keledai Isachar (Kej 49:14-15), Mula-mula ia mogok, tetapi sesudah ia dapat melihat tujuannya, ia begitu tertarik dan menjadi sangat bergairah. Sehingga sikap dan tindakannya menjadi baik dan efektif.
2b.Kalau tidak bisa melihat “dari tinggi” juga akan sulit melihat jalan lepas. Bagaimana kita harus mengatasi persoalan ini, bagaimana caranya dan apa sasarannya. Kadang-kadang Tuhan sudah menunjukkan jalan lepasnya, tapi karena terlilit dan ruwet dengan problemnya sendiri, orang tersebut tidak mengerti, dia tidak tahu kalau itu dari Tuhan.  Kita harus mengerti, tahu maksud Tuhan dan taat. Sehingga tidak cuma lolos, tetapi mengalami rencana Allah, mencapai sasaran yang indah-indah.
2c.Mudah jatuh dan undur dari Tuhan. Merasa terlalu berat, tidak tahan, lalu undur dan binasa.
Karena itu kita harus bisa melihat “dari tinggi” sehingga bisa mengerti apa maksud Tuhan.

KESIMPULAN

Tuhan menjadi bermacam-macam perlindungan bagi orang-orang beriman. Dalam 1 ayat saja kita melihat 9 macam bentuk perlindungan Tuhan untuk berbagai-bagai sikon (Dalam ayat-ayat lain ada lagi bentuk-bentuk perlindungan yang lain, misalnya Ayub dipagari 3 lapis, Ayb 1:10,Israel seperti digendong di atas sayap burung Nazar, Kel 19:14, juga Tuhan itu seperti induk ayam yang melindungi anak-anak-Nya di bawah kepaknya, Mat 23:37, dan lain-lain). Tuhan memberi perlindungan yang lengkap untuk segala situasi. Untuk menjelaskannya, Ia memakai macam-macam perumpamaan. Sebab itu kalau kita mengerti, hati kita makin teguh dan mantap, sehingga makin mudah mengalaminya, sebab orang yang berharap pada Tuhan tidak akan dipermalukan (Rom 10:11).
I. TUHAN BUKIT BATUKU. Yang takut lari ke dalamnya, musuh tidak menemukannya lagi, hilang dari pandangan musuh.
II. TUHAN BENTENGKU. Musuh tahu di mana kita bersembunyi dan musuh melihat benteng yang teguh itu, tetapi tidak bisa berbuat apa.
Kalau kita tinggal di dalam Tuhan, itu seperti di dalam bukit batu dan benteng yang tidak terkalahkan.
Bagaimana caranya masuk bukit batu atau benteng ini?
1. Hidup dalam Kristus, dalam kesucian-Nya sesuai dengan Firman Tuhan.
2. Berseru-seru kepada-Nya, berdoa dengan iman, maka Tuhan datang memasukkan kita ke dalam diri-Nya.
3. Menunggu dengan iman, jangan ragu-ragu. Kalau ada iman ada sejahtera dan penuh syukur, maka Tuhan yang akan mengatur semua perlindungannya.
III. MENARAKU
Musuh masih jauh, semua orang tidak tahu, tetapi penjaga di atas menara sudah memberitahukan kedatangan musuh sehingga bisa bersedia. Orang yang tinggal dalam Kristus mempunyai pikiran Kristus dan dipimpin Roh akan langsung mengerti serangan-serangan musuh yang sudah direncanakan dan yang sedang datang. Tuhan menjadi menara orang yang lekat dengan Dia (1Kor 6:17).
IV. TANDUKKU
Musuh siap menyerang, semua sudah diperhitungkan, tetapi tahu-tahu batal, sebab Tuhan menjadi tanduk selamatnya. Ternyata ada sesuatu yang sudah disiapkan oleh Tuhan dan musuh undur.
Mengapa Tuhan menjadi tanduk selamat kita? Sebab mausetia sampai mati dan sebab itu Tuhan sudah menyediakan semua pertolongan-Nya.
V. TUHAN PERISAIKU. Di sini musuh melihat dan mengejar orang-orang beriman dan kena, lalu ditikam dengan pedang atau tombaknya. Tetapi heran tidak kena, sebab Tuhan menjadi perisainya. Ada juga yang melihat dari jauh lalu dihujani dengan panah, tetapi juga tidak kena, sebab Tuhan menjadi perisainya.
Bagaimana caranya Tuhan mau menjadi perisai kita? Belajar hidup berkenan di hadapan Tuhan (Kol 1:10) dalam segala segi hidup kita. Kalau toh ada salah/ dosa, segera bertobat, kembali kepihak-Nya. Orang yang diperkenan Tuhan pasti dilindungi-Nya seperti dengan perisai.
VI. KEKUATANKU
Musuh datang dan memerangi, masuk perang, dahsyat. Tuhan menjadi kekuatan kita, kita tidak memakai kuat kita sendiri, tetapi kuasa Allah (Kis 1:8/ Zak 4:6). Kekuatan kita jadi luar biasa itu oleh Roh Kudus yang di dalam kita. Sebab itu orang beriman suka berdoa dalam Roh dan kebenaran.
VII. PELEPASKU
Sudah kena, sudah digigit dalam mulut singa si musuh, sudah pasti binasa. Tetapi heran, tiba-tiba orang itu lepas.
Mengapa bisa lepas? Kalau kita berjalan dalam Tuhan, dipimpin Roh, sekalipun dalam lembu bayang-bayang maut, terlepas. Orang yang berdosa pun mungkin bisa lepas kalau bertobat sungguh-sungguh.
VIII. PERCAYA
Ini dasar dari perlindungan kita, sebab iman itulah kemenangan kita, baik dalam ancaman dan dalam peperangan.
Dari mana kita berolah iman yang kuat dan makin besar? Dari tekun belajar Firman Tuhan di dalam pengurapan Roh Kudus, maka Firman Tuhan menjadi hidup itu menimbulkan dan menguatkan iman.
IX. ALLAHKU
Allah itu maha besar, maha kuasa, maha tahu. Dia di atas segala-galanya. Berapa besar Allah nyata di dalam hidup kita itu tergantung dari iman kita; sebab itu Allah bisa kecil atau besar dalam riwayat hidup orang beriman tergantung dari iman kita.

Dikutip dari : http://www.tulang-elisa.org/2010/11/08/tuhan-tempat-perlindungan-orang-yang-percaya/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here