Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:
– Sebagai Guru Sekolah Minggu, pertama sekali harus meyakinkan diri sendiri dan mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus-lah sebagai Tuhan yang mempertemukan kita – orang-orang yang percaya – kepada Allah di dalam beribadah.
– Setelah hal itu dibekali bagi Guru Sekolah Minggu, maka ia harus mampu untukmeyakinkan para Anak Sekolah Minggu untuk percaya dan yakin bahwa Allah itu hadir di dalam Ibadah Sekolah Minggu.
Cerita
Anak-anak sekolah minggu yang dikasih Tuhan Kita Yesus Kristus, kalau adik-adik percaya bahwa Allah kita hadir bersama-sama dengan kita. Kalau ada yang percaya katakan ”Amin”. Bagi adik-adik yang percaya, apakah adik-adik takut kepada Tuhan atau tidak. Sebelum adik-adik menjawabnya, bapak/ibu guru punya cerita, tapi dengarkan dengan baik.
Ada dua anak yang bersaudara, namanya Rian dan Rain. Mereka bukan anak kembar, tetapi mereka bersaudara. Mereka berdua diajak oleh orangtuanya ke suatu tempat atau lingkungan permainan anak-anak yang sangat indah dan penuh dengan permainan. Sebelum di ajak oleh orangtunya, mereka berdua ditanya, apakah ada tugas dari guru sekolah minggu atau tidak? Kalau ada, ke tempat permainan tidak jadi dan di tunda minggu depan. Kemudian Rian dan Rain, berusah untuk berbohong bahwa mereka tidak ada tugas dari guru sekolah minggu.
Rian dan Rain, sangat begitu senang dan bergembira menikmati setiap permainan yang ada di tempat itu, misalnya main seluncur, berenang, dsb. Tiba-tiba Rian tidak merasa tidak nyaman dan gelisah, atas perbuatan mereka. Karena ia pernah dihukum oleh ibu guru ketika ia tidak mengerjakan tugas. Lalu Rian mengatakan kepada ibunya katanya: ibu, Rian minta maaf. Aku dan adek berbohong kepada ibu dan ayah. Aku takut dimarahi ibu guru sekolah minggu besok, karena aku dan Adek belum mengerjakan tugas, kami berbohong. Mendengar pengakuan Rian, ibunya memaafkan Rian.
Lalu ibunya, memintakan kepada ayah untuk pulang. Tiba-tiba Rain marah kepada kedua orangnya, katanya: ”Hari masih siang, mengapa cepat sekali pulang. Aku belum menikmati semua permainan di sini. Aku tidak mau pulang”. Ibunya berkata: ”Rain tidak punya tugas, besok”. Jawabnya: ”tidak, ibu”. ”Benar, Rain tidak bohong sama ibu; dan tidak takut dihukum sama ibu guru?”, kata ibunya. ”Tidak, kami tidak punya tugas”, dengan gugup Rain menjawab. ”Kalau memang Rain masih di sini, Rian, ibu dan bapak pulang, karena abangmu Rian ingin mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru sekolah minggu”, kata ibunya. Akhirnya, Rain pun mengaku bersalah dan meminta maaf kepada ibunya, bahwasanya mereka telah berbohong. Dan ibu Rain pun memaafkan mereka berdua.
Dari cerita di atas, adek-adek diajak untuk berani mengaku kesalahan dan jangan pernah bertahan di dalam kesalahan. Kalau kesalahan itu membuat adek-adek menderita, lekaslah untuk mengakui kesalahannya agar orangtua kita tidak marah.
Sama halnya, hubungan kita dengan Allah. Yosua mengajak adek-adek, supaya kita mengakui hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan hanya kepada Dialah kita beribadah. Jangan pernah ada di dalam benak adek-adek mendahulukan permainan atau bermain kemudian beribadah kepada Allah. Permainan adalah hidup yang sementara di dunia ini, tetapi kalau adek-adek mendahulukan beribadah kepada Allah, maka Ia akan memberikan permainan yang penuh berkat.
Untuk itu, adek-adek jangan pernah meninggalkan Tuhan Allah; dan harus mengakui dan percaya bahwa Tuhan Alah adalah Sumber Kehidupan.
Alat Peraga
– Menggambarkan dipapan tulis, dua orang anak yang senang bermain dengan kedua orangnya.
– Atau menggunakan boneka tangan.
Nilai Kristiani
Anak-anak sekolah minggu, bukanlah Anak-anak yang suka berbohong. Tetapi Anak sekolah Minggu adalah anak-anak yang mau mengaku hanya Tuhan Allah adalah tempat untuk beribadah. Dan jangan pernah meninggalkan ibadah demi untuk kegiatan lainnya. Jadilah anak-anak Tuhan yang terang dan berbeda dengan anak gelap.
Doa
Allah Bapa yang di surga,kami mengaku bahwa Tuhan adalah Tuhan kami dan kami mau beribadah kepadaMu. Kami mau meninggalkan permainan dunia karena kami yakin Engkau akan menyediakan permainan bagi kami jika kami mendahului Kamu.
Ayat Hafalan:
Markus 8 : 29b : Engkau adalah Mesias