KITA AMAN DALAM NAUNGAN TUHAN

0
1958

Perikop Pembahasan (MAZ 63:1-12)

Introduksi Setiap manusia memerlukan yang namanya aman atau kebebasa, misalnya aman dalam setiap perjalanan, bebas dari setiap persoalan, harapan manusia ingin selalu aman setur-menerus. Dalam pasal ini kita bisa melihat, di mana Daud membutuhkan suatu pertolongan, karena Daud pada saat itu berada di padang gurun Yehuda (ay 1). Di mana pada waktu itu, Daud dalam menghadapi suatu ketakutan yang sangat, karena ia pada waktu itu di kejar oleh Saul (I Sam 23:14-28). Dan pada waktu itu Daud sangat merasa ketakuta, karena Saul telah kelur untuk bermaksud untuk mencabut nyawanya(I Sam 23:15). Ketakutan yang dialami oleh Daud pada waktu itu, membuktikan bahwa kekuatannya hanya terbatas.

Orang yang benar-benar menyadari kekuatannya terbatas, pasti dengan kerendahan hatinya pasti akan menyadari, bahwa tampa pertolongan Tuhan, semuanya akan sia-sia. Dan dalam pasal ini menceritaan bagai mana pemazmur ini melukiskan kerinduan mendalam hati manusia kepada Allah, suatu kerinduan yang hanya dapat dipuaskan oleh hubungan yang intim dengan Dia (ayat 4). Jadi perlu di sadari bahwa Orang yang mengaku mengenal Allah perlu meneliti dirinya dengan bertanya sebagai berikut: Apakah saya sungguh-sungguh sangat merindukan Allah dan kehadiran-Nya di dalam hidup saya?

Kalimat Penghubung orang yang bebenar menyadari kekuatannya sejauh mana, pasti ia akan menyadari tampa Tuhan, dia tidak akan mampu. Hal kesadaran dirilah yang di miliki oleh Daud pada waktu itu, sehingga ia berkata ” jiwaku haus kepadamu Tuhan” (ayat 2B)

Maksud dan Tujuan Supaya setiap orang percaya tau, bahwa hanya dari Tuhan kita akan mendapatkan pertolongan, dan mendapatkan kelengaan.

Kalimat Transisi BAGAI MANA SIKAP KITA KETIKA KITA AMAN DALAM NAUNGAN TUHAN?

Proposisi Berita OLEH KARENA PEMELIHARAAN TUHAN BAGI KTA, SEHINGGA KITA MAMPU UNTUK MELAKUKAN SEGALA SESUATU

PENJABARAN BERITA:

  1. MEMILIKI HATI YANG SELALU RINDU KEPADA

TUHAN (ayat 2,7 dan 9)

Itroduksi Poin Orang yang benar-benar merasakan pertolongan Tuhan itu pasti memiliki hati yang rindu kepada Tuhan. Namun orang yang tidak menyadari pertolongan Tuhan dalam hidupnya, pasti dia tidak mau tau akan kasihnya Tuhan. Dari pasal ini menjelaskan bahwa Daud menyadari akan cinta kasih setia Tuhan, sehingga Daud berkata “ Jiwaku melekat kepada-Mu, karena tangan kanan-Mu menopang aku” (aya9). Ini membuktikan bahwa Daud sangat menyadari akan pertolongan Tuhan tersebut. Dan di perikop ini Pemazmur mengalami kehausan dan kerinduan akan Allahnya seperti orang yang terjebak dalam kegersangan hidup (ayat 2). namun , pemasmur menyadari bahwa Allah hidup dan nyata selalu dapat dihampiri oleh karena kasih-Nya. Sejauh manakah pengenalan kita dan kerinduan kita kepada Tuhan?

Namun yang menjadi pemisah antara kita dengan Allah ialah segala kejahatan kita, dan yang membuat Dia menyembunyakan diri terhadap kita, sehingga Ia tidak mendengar segala dosa kita (Yes 59:2). Inilah yang membuat kita sering terpisah hubungan dengan Tuhan. Kesadaran diri kita akan membawa kita pada pengenalan diri kita bahwa siapa diri kita di hadapan Tuhan. Dengan menyadari akan hal ini, kita akan berpikir yang benar akan Tuhan.

Pelitian/Analisa ayat Ayat 7 ini memberikan penjelasan bahwa Bersamaan dengan doa dan membaca Firman Allah, kita harus berusaha memusatkan pikiran kita kepada Allah siang dan malam. Kita harus mengingat bahwa Allah tidak boleh menjadi suatu peristiwa yang kadang-kadang kita rasai, tetapi suatu pengalaman berulang-ulang tentang memandang ke langit dengan pujian, mengakui kehadiran dan ketuhanan-Nya, dan bersekutu dengan Dia. Tidak ada yang lebih baik ketika bangun pagi daripada memikirkan anugerah, sifat, kasih, dan rencana-Nya untuk kita dan berbuat demikian pula ketika hendak tidur pada malam hari. Bila kita tidak bisa tidur pada malam hari, kita kembali dapat mengarahkan pikiran dan hati kita kepada Allah.

Renungkan: Mari kita menyadari betapa pentingnya untuk tinggal dalam hadirat Tuhan. Dan betapa pentingnya juga memiliki hati yang selalu merindukan kasih setia Tuhan

  1. MEMILIKI HATI YANG SELALU BERSYUKUR PADA

TUHAN (ayat 4, 6,8)

Itroduksi Poin Orang yang mampu bersukur adalah orang yang betul-betul menyadari akan pertolonngan Tuhan, dan merasakan kebaikan Tuhan, oleh karena itu Daud berkata di ayat 8 “Sungguh Engkau telah menjadi penolongku, dan dalam naungan sayap-Mu aku akan bersorak-sorak”. Ayat ini merupakan ungkapan dari Daud sendiri karena Daud merasakan nyata sungguh penyertaan Tuhan itu dalam hidupnya. Allah selalu memberikan jalan keluar bagi Daud. Bagai mana dengan kita saat ini? Mampukah kita mengucap syukur pada Tuhan?

Orang yang mampu bersukur dan memuji Tuhan, mereka pasti menyaksikan kebesaran-Nya. Dan kemanapun kita berada kita akan menyaksikan kebesaran Tuhan. Hal inilah yang di rasakan Daud pada saat itu, ketika Tuhan membebaskan dia, Daud berkata “Sebab Engkau memuaskan jiwaku seperti makanan yang lezat, ayt 6, sehingga aku haus akan di Kau ayat 2c.

 

KESIMPULAN Mari kita sadari bahwa Tuhanlah yang mampu membebaskan kita dari setiap persoalan kita, masalah kita dan Dia selalu member jalan keluar bagi mereka yang sungguh-sungguh berharap pada-Nya.

“Amin”

Dikutip dari : http://akutahusiapayangkupercaya.blogspot.com/2010/03/kita-aman-dalam-naungan-tuhan.html

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here