Anak Panah di Tangan Pahlawan (3)

0
1956

Anak Panah di Tangan Pahlawan

 

Bangun pagi, sarapan, berangkat sekolah, ketemu teman, ngerjain PR, pulang, makan, nonton TV, jalan-jalan sedikit bolehlah, namanya juga anak muda. Gaul dong! Itulah kata sebagian orang tentang kehidupan anak muda. Ya, lakukan aja aktivitas seperti biasa, pergi ke mana pun sesuka hati, gosip sana gosip sini, dan keadaan akan seperti biasanya. Yeakkh!, membosankan sekali kalo emang begitu kehidupan anak muda. (sw)

 

Anak Panah di Tangan Pahlawan

 

Pernahkah kepikiran kalo anak muda itu beda banget dari orang-orang pada umumnya? Firman Tuhan bilang kalo kita ini anak panah di tanganNya lho. Itu artinya, bersama Tuhan kita bisa lakukan hal-hal yang besar. Kita beda dari dunia ini. Kenapa? Karena kita punya Tuhan yang besar, dan Ia melakukan hal-hal yang besar, dan kita adalah anakNya.

 

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.” (Mazmur 127:4 )

 

Nah, permasalahannya, sering kali kita nggak bisa jadi seperti apa yang Allah inginkan, yaitu menjadi anak panah-Nya yang melesat pergi dan menuju sasaran tembak dengan tepat. Bener nggak? Kenapa? Karena iblis nggak pengen kita menerima janji Allah buat jadi umat pemenang. Iblis adalah bapa dari segala dusta. Dia membohongi kita dengan pikiran-pikiran yang dia taruh dalam hati kita. Setiap hari, mulai dari bangun pagi, iblis menaruhkan pikiran negatif ke dalam pikiran kita, sehingga kita berpikir: aduh, aku pasti nggak bisa deh ntar waktu ngerjain soal ujian, aku emang bodoh nggak bakalan deh bisa jawab pertanyaan guru di kelas, semua teman membenciku, mereka mau berteman ama aku kalo aku punya banyak uang, mukaku nggak keren, perlu pake make up baru keliatan cantik. Dan itulah yang terjadi. Amsal 23:7a bilang seperti apa yang kamu pikirin tentang dirimu, itulah yang terjadi. Kalo kita berpikir hal-hal buruk tentang diri kita, terjadilah demikian. Kalo kita berpikir hal-hal baik tentang diri kita, maka terjadi jugalah seperti yang kita pikirkan.

 

Coba deh, bayangin sekarang, pikirin kalo diri kita adalah anak-anak Allah, yang diciptakan buat melakukan perbuatan baik, apapun yang kita lakukan berhasil. Kita menjadi berkat ke mana pun kita pergi. Kemudian kita nggak perlu kuatir akan teman hidup karena Tuhanlah yang menyediakannya bagi kita. Badan kita sehat karena bilur-bilur Yesus menyembuhkannya. Kalo kita pergi ke tempat sodara, mereka menantikan kedatangan kita karena mereka pengen denger kabar baik dari kita. Nah, kalo kita udah berpikir kayak gitu, dan kita akan tergerak untuk melakukannya, maka itulah yang akan terjadi pada kita. Betapa luar biasa kan? People do what people think.

 

Hai anak muda, ayo dong, bangun, dan ubah cara kita berpikir, jangan kayak apa kata diri kita atau apa kata keadaan tentang diri kita, tapi seperti apa kata firman Tuhan tentang kita! (baca deh Roma 12:1-2). Jangan puas jadi anak muda yang biasa-biasa aja. Ayo, ubahlah dunia ini menjadi lebih baik bersama-sama dengan Tuhan. Mungkin kita ragu, masa sih kita-kita ini bisa mengubah dunia ini? Ya, kita bisa!, dimulai dengan mengubah pola pikir kita, maka hidup kita bakalan berubah, orang-orang yang ada di sekitar kita pun berubah karena mereka melihat perubahankita menjadi lebih baik. John Maxwell pernah bilang, ‘People do what people see.’ Mau buktinya? Indonesia merdeka karena ada orang muda yang bernama Bung Karno dkk yang nggak mau puas dengan keadaan yang tertindas. Sumpah Pemuda yang membawa kegerakan kesatuan di negara ini, dipelopori oleh anak muda yang bosan dengan keadaan yang kacau karena perang yang tak berkesudahan. Edison dengan penemuannya yang hebat itu adalah seorang anak muda yang nggak mau menyerah meski dia gagal berkali-kali. Guys, kalou mereka anak-anak muda yang notabene belum mengenal Tuhan aja bisa melakukan perubahan, apalagi kita yang punya Tuhan yang luar biasa besar yang selalu melakukan hal-hal yang besar. Bersama Dia, kita mampu lakukan yang besar, jauh lebih besar bahkan dari yang pernah Tuhan Yesus kerjakan di muka bumi ini.

 

Ayo kita buktikan pada dunia bahwa emang benar kita ini adalah kepala dan bukan ekor. Kita bisa jadi juara kelas, ato bahkan juara olimpiade. Kita memberi pinjam dan bukan mengutang. Atau bahkan, kalau ada orang yang sakit, entah itu teman, keluarga, atau siapapun orangnya, kita tumpangkan tangan atas mereka dan mereka menjadi sembuh, sehingga mereka pada akhirnya mengenal Allah, memuliakan Allah karena kita. Bukankah itu luar biasa? Mulailah dengan mengubah pola pikir. Nggak ada yang mustahil bagi Allah. Jangan batasi diri kita, jangan batasi iman kita untuk mempercayai dan mengalaminya.

 

Guys, aku dulu adalah seorang yang sulit buat bisa ngobrol ama teman-teman yang lain karena nggak pede dan nggak tau juga mau ngomong apa kalo ada di depan orang lain, aku adalah orang yang paling malas bercermin soalnya aku menganggap wajahku nggak secantik adikku… tapi sekarang nggak. Aku ubah caraku berpikir. Aku perkatakan firman tiap hari di kamar bahwa aku adalah biji mata Allah, aku berharga dan mulia, aku adalah kepala dan bukan ekor, melalui hidupku orang lain harus diberkati, aku memberi pinjam dan bukan meminta pinjam, aku lebih dari pemenang. Maka itulah yang terjadi pada diriku sekarang. Nggak ada lagi temenku yang percaya kalo dulu aku ini pemalu dan pendiam. Kita bisa menjadi seperti apa kata firman Tuhan tentang kita. Kita adalah anak panah di tanganNya. (**)

 

Siska Widjaya

Lahir dan dibesarkan di Cilacap. Lulus S1 Farmasi ITB tahun 2006. Melayani di Pelayanan Mahasiswa Sion ITB GKKD BP dan bekerja di salah satu perusahaan farmasi di Bandung. Anak muda biasa yang dijadikan luar biasa oleh karena darah Yesus. Siska rindu lebih banyak lagi anak muda yang hidupnya dipulihkan dan menjadi luar biasa karena Yesus, dan bersama dengan rekan-rekan di Sion, mereka terus memenuhi tabung panahnya Tuhan dengan anak-anak panah sehingga ketika anak-anak panah ini dilesatkan Tuhan, mereka dapat menjadi berkat bagi mahasiswa di ITB, kampus-kampus, Indonesia, bahkan bangsa-bangsa.

 

Dikutip dari : http://anakmudanet.blogspot.com/2012/01/anak-panah-di-tangan-pahlawan.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here